Teknologi Baru Atasi Mati Lampu di India
Mereka menyebutnya Arus Searah Berkelanjutan (UDC) dan ini bisa menjadi
solusi bagi mati lampu bergilir di India. UDC menjamin suplai
berkelanjutan dari jaringan meski lagi giliran mati lampu.
Di negara bagian Tamil Nadu, mati lampu
untuk waktu yang lama merupakan keseharian. Ini merugikan industri dan
pertanian, mengganggu ribuan perusahaan mikro, skala kecil dan menengah.
Uday Kumar, seorang pengusaha kecil dari Madurai, menyambut baik teknologi baru, yang tengah diujicobakan pada perumahan di empat negara bagian di sebelah selatan India.
Kebutuhan listrik mendasar
Proyek ini merupakan buah pikiran direktur Institus Teknologi India Bhaskar Ramamurti dan profesor teknik elektro Ashok Jhunjhunwala, seorang anggota dewan penasehat sains perdana menteri.
Ramamurti mengatakan UDC menarget suplai minimum 100 watt per hari untuk setiap rumah tangga, hanya dengan menambah sebuah alat sederhana di gardu-gardu listrik.
"Di rumah, warga menambah sebuah alat kecil pada meteran listrik. Jadi selain daya arus bolak-balik atau AC, kami juga dapat menyuplai output kedua sebesar 48 volt DC. Ini berarti hanya 48 volt DC dan 100 watt dari jaringan, namun 24 jam setiap hari," jelas Ramamurti.
Masa depan LED
Daya tambahan kuat menyalakan tiga lampu, dua kipas angin dan sebuah pengisi baterai ponsel. Konsumen yang memilih skema ini harus membayar sekitar 12 Euro untuk alat tambahan di rumah, dan membeli bohlam LED serta kipas angin yang memakai daya listrik DC.
Warga juga dapat meningkatkan konsumsi listrik dengan menghubungkan panel surya dengan unit UDC.
Namun lebih jauh, para pengembang teknologi ini mengatakan asalkan panel surya ditambahkan, sistem mereka juga mampu memperkuat lokasi-lokasi usaha sehingga mengurangi ketergantungan atas generator diesel yang mahal.
Seluruh mata tertuju pada hasil demonstrasi konsep di empat negara bagian Tamil Nadu, Karnataka, Kerala dan Andhra Pradesh.
Ashok Jhunjhunwala mengatakan UDC akan mengubah kehidupan di India.
"Saya rasa idenya sangat sederhana namun memungkinkan keuntungan yang begitu besar. Jadi kalau penerapannya benar, India memiliki teknologi yang mampu mengubah kehidupan," ucap Jhunjhunwala.
Begitu proyek percontohan berakhir dalam beberapa bulan mendatang, berarti tinggal menunggu persetujuan legislatif dan mengembangkan standar keselamatan.
Lalu, diharapkan, UDC diterapkan di seluruh penjuru India.
Uday Kumar, seorang pengusaha kecil dari Madurai, menyambut baik teknologi baru, yang tengah diujicobakan pada perumahan di empat negara bagian di sebelah selatan India.
Suplai tambahan akan memberi daya bagi alat-alat elektronik penting, seperti kipas angin dan pengisi baterai
'Arus searah berkelanjutan' (UDC) menjanjikan suplai listrik dari
jaringan bagi alat-alat elektronik rumah tangga seperti kipas angin,
televisi, lampu dan pengisi baterai ponsel, walau saat mati lampu dan
ketika permintaan tinggi.Kebutuhan listrik mendasar
Proyek ini merupakan buah pikiran direktur Institus Teknologi India Bhaskar Ramamurti dan profesor teknik elektro Ashok Jhunjhunwala, seorang anggota dewan penasehat sains perdana menteri.
Ramamurti mengatakan UDC menarget suplai minimum 100 watt per hari untuk setiap rumah tangga, hanya dengan menambah sebuah alat sederhana di gardu-gardu listrik.
"Di rumah, warga menambah sebuah alat kecil pada meteran listrik. Jadi selain daya arus bolak-balik atau AC, kami juga dapat menyuplai output kedua sebesar 48 volt DC. Ini berarti hanya 48 volt DC dan 100 watt dari jaringan, namun 24 jam setiap hari," jelas Ramamurti.
Masa depan LED
Daya tambahan kuat menyalakan tiga lampu, dua kipas angin dan sebuah pengisi baterai ponsel. Konsumen yang memilih skema ini harus membayar sekitar 12 Euro untuk alat tambahan di rumah, dan membeli bohlam LED serta kipas angin yang memakai daya listrik DC.
Warga juga dapat meningkatkan konsumsi listrik dengan menghubungkan panel surya dengan unit UDC.
Namun lebih jauh, para pengembang teknologi ini mengatakan asalkan panel surya ditambahkan, sistem mereka juga mampu memperkuat lokasi-lokasi usaha sehingga mengurangi ketergantungan atas generator diesel yang mahal.
Pengguna diperingatkan saat melewati 100 watt – sebuah bel berbunyi, memberi tahu mereka untuk mematikan kipas angin atau lampu
Tes, tesSeluruh mata tertuju pada hasil demonstrasi konsep di empat negara bagian Tamil Nadu, Karnataka, Kerala dan Andhra Pradesh.
Ashok Jhunjhunwala mengatakan UDC akan mengubah kehidupan di India.
"Saya rasa idenya sangat sederhana namun memungkinkan keuntungan yang begitu besar. Jadi kalau penerapannya benar, India memiliki teknologi yang mampu mengubah kehidupan," ucap Jhunjhunwala.
Begitu proyek percontohan berakhir dalam beberapa bulan mendatang, berarti tinggal menunggu persetujuan legislatif dan mengembangkan standar keselamatan.
Lalu, diharapkan, UDC diterapkan di seluruh penjuru India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar